Senin, 13 April 2015

zakat mall (usaha) untuk perdagangan harta pengusaha muslim menurut islam/sunnah/salaf adalah | SOAL JAWAB AMIR HIZBUT TAHRIR (HT) | RAPAT DAN PAWAI AKBAR 2015

zakat mall (usaha) untuk perdagangan harta pengusaha muslim menurut islam/sunnah/salaf adalah persoalan yang sering ditanyakan ,termasuk kali ini oleh saudara muslim imam ke amir Hizbut Tahrir, asy-Syaikh al-‘Alim ‘Atha` bin Khalil Abu ar-Rasytah Atas Pertanyaan di Akun Facebook Beliau “Fiqhyiun”
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. Semoga Allah memuliakan Anda dengan Islam dan memuliakan Islam melalui tangan Anda. Saya berdoa kepada Allah agar menjadi bagian dari orang yang membaiat Anda dengan khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Saya punya pertanyaan tentang zakat, zakat barang dagangan atau zakat harta. Apakah boleh dikeluarkan seluruhnya atau sebagiannya sebelum berlalu haulnya dan apakah haul menjadi syarat untuk mengeluarkannya?
Semoga Allah menolong Anda di dalam apa yang di situ ada kebaikan untuk Islam dan kaum Muslimin di dunia dan akhirat.
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Jawab:
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuhu.
Berlalunya satu haul adalah syarat dalam sebab zakat “nishab”. Jadi jika terealisasi syarat yakni berlalu satu haul atas sebab yakni “nishab”, tanpa berkurang, maka telah wajib zakat. Akan tetapi seandainya zakat itu dikeluarkan sebelum wajibnya maka pengeluaran ini boleh berdasarkan dalil-dalil syara’ yang dinyatakan tentangnya:
–                      Al-Baihaqi telah mengeluarkan di dalam Sunan al-Kubra dari Ali:
«أَنَّ الْعَبَّاسَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ سَأَلَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي تَعْجِيلِ صَدَقَتِهِ قَبْلَ أَنْ تَحِلَّ فَأَذِنَ لَهُ فِي ذَلِكَ»
“Bahwa al-‘Abbas ra. bertanya kepada Rasulullah saw tentang penyegeraan shadaqah sebelum berlalu haul maka Rasul saw mengizinkan untuknya dalam (melakukan) hal itu.”

–                      Ad-Daraquthni telah mengeluarkan di dalam Sunan-nya dari Hujrin al-‘Adawi dari Ali, ia berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Umar:
«إِنَّا قَدْ أَخَذْنَا مِنَ الْعَبَّاسِ زَكَاةَ الْعَامِ عَامِ الْأَوَّلِ»
“Kami telah mengambil dari al-‘Abbas zakat tahun ini pada tahun pertama (lalu).”

–                      Ad-Daraquthni telah mengeluarkan dari Musa bin Thalhah dari Thalhah bahwa Nabi saw bersabda:
«يَا عُمَرُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَمَّ الرَّجُلِ صِنْوُ أَبِيهِ؟ إِنَّا كُنَّا احْتَجْنَا إِلَى مَالٍ فَتَعَجَّلْنَا مِنَ الْعَبَّاسِ صَدَقَةَ مَالِهِ لِسَنَتَيْنِ»
“Ya Umar tidakkah engkau tahu bahwa pamannya seorang laki-laki itu adalah saudara sekandung bapaknya? Sungguh jika kami memerlukan harta maka kami percepat dari al-‘Abbas shadaqah hartanya untuk dua tahun.”

Mereka berbeda pendapat tentang al-Hakam dalam isnadnya, dan yang benar dari al-Hasan bin Muslim secara mursal.
Berdasarkan hal itu maka penyegeraan pengeluaran zakat sebelum wajibnya adalah perkara yang boleh.
Perlu diketahui, kebanyakan ulama mengatakan demikian.


Saudaramu

Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar